About


Breaking News

BThemes

Blogger templates

Banner Link Gunadarma

Blogroll

BTricks


Mau punya buku tamu seperti ini?
Klik disini

Tuesday, November 17, 2015

TUGAS SOFTSKILL ETIKA BISNIS " CSR PERUSAHAAN"

                                                            PENDAHULUAN
PADANG, 17 NOVEMBER 2015 : PT Semen Padang menggelar pelatihan manajemen bagi pengurus dan anggota Kelompok Usaha Nagari (KUN)  di Gedung Serba Guna (GSG) PT  Semen Padang. Pelatihan selama tiga hari, Selasa (17/11) – Kamis (19/11) diikuti sebanyak 95 pengurus dan anggota KUN di Kecamatan Lubuk Kilangan Padang.
Kepala Biro CSR Semen Padang diwakili Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi, H.Sensurianus mengatakan, maksud dan tujuan pelatihan ini adalah untuk menyamakan persepsi dan pemahaman pengurus dan anggota KUN terhadap pelaksanaan program Basinergi Mambangun Nagari CSR Semen Padang.
Dengan pelatihan diharapkan pengurus (ketua, sekretaris, bendahara) dan anggota kelompok memahami apa arti pentingnya berkelompok dalam mencapai tujuan yang sama serta mampu mengelola kelompok dengan manajemen yang baik.
Melalui pelatihan juga diharapkan akan tumbuh sikap kewirausahaan sosial, sehingga menumbuhkan etos kerja dan tanggung jawab serta semangat melakukan usaha lebih baik dan terus menerus melakukan perbaikan kinerja individu anggota KUN maupun kinerja usaha bersama anggota KUN, mendorong kelompok merumuskan rencana program kerjanya secara mandiri dan berkelanjutan.
Setiap KUN terdiri dari 5 orang yang diisi oleh satu ketua, satu sekretaris, satu bendahara dan 2 anggota. Di Kecamatan Lubuk Kilangan yang terdiri dari tujuh kelurahan terdapat 19 KUN yang terbagi masing-masingnya di Kelurahan Indarung terdapat 2 KUN, Kelurahan Batu Gadang 3 KUN, Kelurahan Padang Besi 3 KUN, Kelurahan Baringin 2 KUN, Kelurahan Tarantang 3 KUN, Kelurahan Bandar Buat 3 KUN, dan Kelurahan Koto Gadang 3 KUN.
Tim pelatih terdiri dari Iskandar Sembiring, Isma Ismail, dan Achmad Sobari.
Menurut Iskandar Sembiring dari konsultan Corporate Forum Community Development (CFCD), setidaknya pada pelatihan kali ini peserta mampu melahirkan suatu kesepahaman. Dengan harapan, usaha yang nantinya akan dijalankan mampu mencapai kesuksesan di kemudian hari.
“Kita berharap melalui pelatihan ini, para peserta mampu melakukan praktek-praktek terbaik sehingga dapat menghasilkan produk unggulan,” ungkapnya.
Ke depannya, diharapkan akan tumbuh sikap kewirausahaan sosial, sehingga menumbuhkan etos kerja dan tanggung jawab serta semangat melakukan usaha lebih baik lagi dan terus menerus melakukan perbaikan kinerja individu anggota KUN maupun kinerja usaha bersama anggota KUN. Dan juga mendorong kelompok merumuskan rencana program kerjanya secara mandiri dan berkelanjutan.
KUN ini sendiri merupakan suatu usaha kelompok yang terdiri dari masyarakat di masing-masing kelurahan untuk dibentuk menjadi satu kelompok yang kemudian secara bersama-sama membangun usaha yang mereka rintis tersebut menjadi sukses dan maju di masa yang akan datang


                                                                        TEORI

Konsep CSR sudah ada sejak kerajaan Babilonia di Yunani hingga dalam sejarah modern semakin dikenal sejak Howard R. Bowen menerbitkan bukunya yang  berjudul Social Responsibilities of The Businessman pada era 1950-1960 di Amerika Serikat. Pengakuan publik terhadap prinsip-prinsip tanggung jawab sosial yang beliau kemukakan membuat dirinya dinobatkan secara aklamasi sebagai Bapak CSR. Bahkan dalam dekade 1960-an, pemikiran Howard terus dikembangkan oleh berbagai ahli sosiologi bisnis lainnya seperti Keith Davis yang memperkenalkan konsep Iron Law of Social Responsibility.
Menurut Suhandari M. Putri CSR adalah, ”Komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan”.Defenisi CSR menurut Edi Suharto, adalah “kepedulian perusahaan yang menyisihkan sebagian keuntungannya (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) dan lingkungan (planet) secara berkelanjutan berdasarkan prosedur (procedure) yang tepat dan profesional”.
Defenisi CSR menurut Ismail Solihin, adalah “salah satu dari bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap pemangku kepentingan (stakeholders)”. CSR dalam buku Gunawan Widjaja dan Yeremia Ardi Pratama dalam bukunya yang berjudul “Resiko Hukum & Bisnis Perusahaan Tanpa CSR”, belum mendefenisikan CSR dengan pendapat sendiri, tetapi dalam buku tersebut mendefenisikan CSR merujuk kepada isi Pasal 1 Butir 3 UUPT, dimana bahwa TJSL merupakan suatu kewajiban
Manfaat CSR bagi Perusahaan
1. Meningkatkan Citra Perusahaan
2.Memperkuat“Brand”Perusahaan
3. Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan
4. Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya
5. Menghasilkan Inovasi dan Pembelajaran untuk Meningkatkan Pengaruh Perusahaan
6. Membuka Akses untuk Investasi dan Pembiayaan bagi Perusahaan
7. Meningkatkan Harga Saham


ANALISIS

Menurut pendapat saya CSR sangat baik sekali dilakukan oleh setiap perusahaan yang mendirikan usahanya di Indonesia CSR harus dilakukan dengan baik dan sepenuh hati karena untuk kepentingan bersama. Bayangkan apabila CSR hanya sekedar bantuan yang jangka pendek,pasti yang akan mendapat kerugian adalah masyarakat,CSR dibutuhkan perusahaan sebagai modal social mereka terhadap masyarakat. CSR bisa melalui berbagai media,bisa dari bidang kesehatan,lingkungan,program pendidikan dan lain-lain
Saran Saya , Setiap perusahaan wajib mengadakan CSR karena mereka mendirikan CSR di wilayah masyarakat jadi apapun yang mereka lakukan pasti mendapatkan dampak bagi masyarakat sekitar untuk meminilisir dampak-dampak tersebut maka diperlukan sebuah CSR


                                                REFERENSI
google search




Read more ...

Thursday, November 5, 2015

Tugas Etika Bisnis " Iklan yang tidak beretika"

Tugas Softskill Etika Bisnis

Nama  : Vickry
Kelas  : 4ea11
Npm    : 17212572


Pendahuluan
Di dalam dunia bisnis persaingan adalah hal yang biasa atau lumrah , demi tercapai nya untung/laba yang besar para pengsusaha / perusahaan melakukan berbagai macam promosi, baik di media cetak atau online.

Salah satu media promosi yang sangat terkenal adalah iklan, terutama iklan di televisi. Berbagai macam cara yang mereka mlakukan untuk menarik minat konsumen/ pelanggan dari mulai menawarkan harga yang sangat murah, potongan harga, beli satu dapat satu sampai memberikan hadiah dari smartphone sampai mobil.

            Dewasa ini banyak sekali hal-hal yang di lakukan para pengiklan dari mulai melakukan animasi visual yang menarik hingga melakukan penyerangan-penyerangan terhadap produk pesaing. Disini saya akan membahas iklan yang kurang beretika tersebut, saya akan membahas perang iklan yang dilakukanoleh provider kartu AS dan XL.

Teori
Pengertian iklan adalah berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan, pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam media massa (seperti surat kabar dan majalah) atau di tempat umum.
Mungkin anda sudah sering mendengar apa itu iklan? Bahkan mungkin anda sudah mulai bosan dengan iklan, tapi itulah kenyataan yang harus kita hadapi dalam perkembangan dunia bisnis dan system pemasaran produk barang atau jasa, karena tanpa bantuan iklan akan sulit sekali dalam melakukan pemasaran demi kelangsungan pemenuhan dan kebutuhan konsumen.
sebelumnya iklan iklan antara XL dan AS walaupun menyindir tapi masih saling beretika dan tidak terlalu vulgar. Kalau masalah sindir-sindir warna atau angka itu biasa banyak produk lain sering melakukan kayak gitu tapi tidak dibalas. tapi permulaan yang bikin gerah masyarakat itu kronologisnya begini :
1. awalnya XL membuat iklan sule diwawancarai Baim. dalam iklan ini tidak ada unsur menjelekkan kartu AS http://www.youtube.com/watch?v=Gf1nt...eature=related
2. beberapa bulan kemudian tiba tiba muncul iklan dari kartu As dengan bintang Sule yang sebelumnya kita tahu ada di iklan kartu XL. dalam iklan ini As jelas jelas meledek XL dengan kata kata sule : saya kapok dibohongin ama anak kecil. dengan kata lain ia menyidndir iklan xl sewatu baim mewawancarainya. http://www.youtube.com/watch?v=LTL4z...eature=related
3. setelah iklan sule As itu ramai dibicarakan orang dan dianggap tidak beretika, maka XL pun tak tahan lalu mengeluarkan iklan lagi namun tidak menyindir As secara frontal. hanya membuat perumpamaan yang menggunakan warna AS da XL dalam iklan versi sulap. kalau masalah warna begini sudah biasa dalam iklan. Esia juga pernah bikin iklan main warna gini. jadi masih sangat wajar. http://www.youtube.com/watch?v=KD-i3...eature=related
4. Setelah iklan XL versi sulap keluar yang sebenarnya tidak menyindir terlalu frontal, akhirnya AS jadi kayak kebakaran jenggot, ngamuk gila gilaan. gak tanggung tanggung langsung beberapa iklan keluar dan isinya juga frontal habis habisan gak peduli etika lagi.
yang pertama versi dialog : ini emang benar, gak pake sulap sulapan.
( jelas banget dia nyindir XL karena sebelumnya kan yang bikin versi sulap sulapan itu XL)
5. Xl kemudian lebih dewasa tidak menanggapi terus menerus kayak anak kecil yang berantem. tapi AS rupanya sudah keburu nafsu. mereka terus mengeluarkan iklan sampai- sampai menurut saya sudah keterlaluan yang terakhir ini sering muncul di TV ada anak kecil kayak baim ditampilkan disitu. sudah mulai gak wajar nih.
Silahkan anda menilai sendiri mana yang benar mana yang salah.
                                                            Analisis
Menurut pendapat pribadi saya biasanya yang lebih dewasa yang lebih mengalah, saya bukan mau medeskreditkan AS atau membela XL kalau menurut saya disini terlihat XL terlihat lebih cool atau kalem menghadapi serangan-serangan yang dilakukan oleh AS. Dan setelah XL berhenti meladeni malah AS makin ngotot dan berapi-api sekali lagi saya bukan membela salah satu provider saya berada di posisi yang netral, karena sebagai konsumen yang cerdas kita tidak boleh dibodohi oleh hal-hal semacam ini.
            Dan satu lagi sebuah produk yang kurang bagus (jelek) pasti akan mati-matian mempromosikan diri dan merendahkan pesaingnya dan sebaliknya suatu produk yang bagus tidak akan melakukan hal-hal bodoh demi mendapatkan perhatian dari konsumennya karena produk bagys akan mengutamakan kualitas daripada sensasi.

*Note: Tidak ada istilah menang atau kalah dalam persaingan, pemenang yang sesungguhnya ialah yang mampu menerapkan Etika yang baik dalam beriklan.







Read more ...

Tuesday, October 27, 2015

Tugas Softskill Etika Bisnis "Utilitarianisme"

Tugas Softskill Etika Bisnis
Nama : Vickry
Kelas : 4EA11
NPM : 17212572


Pendahuluan

Warung adalalah bangunan kecil yang dipakai untuk berjualan. Letak warung berada di dekat rumah pemiliknya. Malah terkadang menyatu dengan rumahvpemiliknya. Di lingkungan rumah kita biasanya terdapat lebih dari satu warung. Warung juga banyak terdapat di sudut jalan dan tempat-tempat yang ramai dikunjungi.
Jumlah dan jenis barang yang dijual di warung sedikit. Biasanya hanya berupa barang kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, minuman, sabun mandi, dan sikat gigi. Membeli barang di warung sangat mudah. Kita tinggal menyebutkan barang yang akan dibeli, penjual langsung mengambilkan. Harganya pun terkadang bisa ditawar.
Dalam Kasus Utilitarianisme ini saya akan mengambil contoh salah satu warung 24 jam di wilayah dekat rumah saya.
TEORI
Teori utilitarianisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa tindakan dankebijakan perlu dievaluasi berdasarkan manfaat dan biaya yang dibebankan pada masyarakat. Dalam situasi apa pun, tindakan atau kebijakan yang “benar” adalah yang memberikan manfaat paling besar atau biaya paling kecil (bila semua alternatif hanya membebankan biaya bersih). Sebuah prinsip moral yang mengklaim bahwa sesuatu dianggap benar apabila mampumenekan biaya sosial (social cost) dan memberikan manfaat sosial (social benefit).

Jeremy Bentham(1748-1832) sering dianggap pendiri utilitarianisme tradisional.Bentham berusaha mencari dasar objektif dalam membuat keputusan yang mampumemberikan norma yang dapat diterima publik dalam menetapkan kebijakan dan peraturansosial. Dasar yang objektif adalah dengan melihat pada berbagai kebijakan yang dapatditetapkan dan membandingkan manfaat serta konsekuensi-konsekuensinya

Definis lain dari Utilitarianisme adalah : Utilitas sering didefinisikan sebagai kebahagiaan atau kesenangan, meskipun ada varian lain, seperti kepuasan preferensi atau preferensi utilitarianisme.
Dalam kata lain, utilitarianisme sering didefinisikan sebagai upaya untuk mencapai kebaikan terbesar dalam jumlah terbesar. Terdapat pula berbagai versi lain utilitarianisme dengan berbagai variasi pula dalam detail dan konsepnya. Utilitarianisme sering dianggap sebagai bentuk konsekuensialisme, dimana hasil menghalalkan cara. Artinya, cara negatif boleh ditempuh asal bisa menghasilkan utilitas lebih besar.
Analisis
Menurut Analisis saya tentang warung 24 jam di dekat rumah saya adalah : 

Positif : 
  • Lebih mudah mendapatkan kebutuhan sehari hari
  • Melayani walaupun tengah malam
  • menyediakan pulsa elektrik
Negatif :
  • Menjadi tempat nongkrong anak-anak muda dan remaja
  • Membuat keributan malam-malam
  • Menjual minuman beralkohol
Demikian hasil analisis saya , semoga kehadiran warung 24 jam itu lebih memberikan manfaat lagi kepada masyarakat sekitar.

Referensi : 
https://www.academia.edu/8958371/Teori_Utilitarianisme
http://www.amazine.co/26564/apa-itu-utilitarianisme-konsep-pencetus-kontroversinya/
http://matakristal.com/pengertian-warung/

Read more ...

Wednesday, October 14, 2015

Tugas Softskill Etika Bisnis

Nama : Vickry
Kelas : 4EA11
NPM : 17212572


Pendahuluan
Indonesia adalah Negara yang memiliki kebhinekaan yang sangat banyak. Indonesia terdiri dari berbagai suku dan budaya yang sangat melimpah. Banyak sekali budaya/adat istiadat yang sampai sekarang masih dan akan tetap dilestarikan oleh masyarakat Indonesia. Karena budaya/adat istiadat suatu daerah mencerminkan ciri khas yang dimiliki oleh suatu daerah tersebut.
Adat Istiadat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tata kelakuan yg kekal dan turun-temurun dari generasi satu ke generasi lain sbg warisan sehingga kuat integrasinya dng pola perilaku masyarakat,jadi secara singkat bahwa adata istiadat adalah kebiasaan yang sudah turun temurun dilakukan.
Maka dari itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus melestarikan dan menjunjung tinggi adat istiadat dari setiap daerah kita masing-masing. Saya sebagai anak keturunan minang disini saya akan membahas perkawinan adat minang.

Teori
Dalam tiap masyarakat dengan susunan kekerabatan bagaimanapun, perkawinan memerlukan penyesuaian dalam banyak hal. Perkawinan menimbulkan hubungan baru tidak saja antara pribadi yang bersangkutan, antara marapulai dan anak dara tetapi juga antara kedua keluarga. Latar belakang antara kedua keluarga bisa sangat berbeda baik asal-usul, kebiasaan hidup, pendidikan, tingkat sosial, tatakrama, bahasa dan lain sebagainya. Karena itu syarat utama yang harus dipenuhi dalam perkawinan, kesediaan dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dari masing-masing pihak. Pengenalan dan pendekatan untuk dapat mengenal watak masing-masing pribadi dan keluarganya penting sekali untuk memperoleh keserasian atau keharmonisan dalam pergaulan antara keluarga kelak kemudian.

Perkawinan juga menuntut suatu tanggungjawab, antaranya menyangkut nafkah lahir dan batin, jaminan hidup dan tanggungjawab pendidikan anak-anak yang akan dilahirkan. Berpilin duanya antara adat dan agama Islam di Minangkabau membawa konsekwensi sendiri. Baik ketentuan adat, maupun ketentuan agama dalam mengatur hidup dan kehidupan masyarakat Minang, tidak dapat diabaikan khususnya dalam pelaksanaan perkawinan.

Kedua aturan itu harus dipelajari dan dilaksanakan dengan cara serasi, seiring dan sejalan. Pelanggaran apalagi pendobrakan terhadap salah satu ketentuan adat maupun ketentuan agama Islam dalam masalah perkawinan, akan membawa konsekwensi yang pahit sepanjang hayat dan bahkan berkelanjutan dengan keturunan. Hukuman yang dijatuhkan masyarakat adat dan agama, walau tak pernah diundangkan sangat berat dan kadangkala jauh lebih berat dari pada hukuman yang dijatuhkan Pengadilan Agama maupun Pengadilan Negara. Hukuman itu tidak kentara dalam bentuk pengucilan dan pengasingan dari pergaulan masyarakat Minang. Karena itu dalam perkawinan orang Minang selalu berusaha memenuhi semua syarat perkawinan yang lazim di Minangkabau. Syarat-syarat itu menurut Fiony Sukmasari dalam bukunya Perkawinan Adat Minangkabau adalah sebagai berikut : Kedua calon mempelai harus beragama Islam.

* Kedua calon mempelai tidak sedarah atau tidak berasal dari suku yang sama, kecuali pesukuan itu berasal dari nagari atau luhak yang lain.
* Kedua calon mempelai dapat saling menghormati dan menghargai orang tua dan keluarga kedua belah pihak.
* Calon suami (marapulai) harus sudah mempunyai sumber penghasilan untuk dapat menjamin kehidupan keluarganya.

Perkawinan yang dilakukan tanpa memenuhi semua syarat diatas dianggap perkawinan sumbang, atau perkawinan yang tidak memenuhi syarat menurut adat Minang. Selain dari itu masih ada tatakrama dan upacara adat dan ketentuan agama Islam yang harus dipenuhi seperti tatakrama jopuik manjopuik, pinang meminang, batuka tando, akad nikah, baralek gadang, jalang manjalang dan sebagainya. Tatakrama dan upacara adat perkawinan inipun tak mungkin diremehkan karena semua orang Minang menganggap bahwa “Perkawinan itu sesuatu yang agung”, yang kini diyakini hanya “sekali” seumur hidup. (Sumber : Adat Minangkabau, Pola & Tujuan Hidup Orang Minang)

Adapun tata cara  adat perkawinan di mingkabau, antara lain :

1. MARESEK

Maresek merupakan penjajakan pertama sebagai permulaan dari rangkaian tata-cara pelaksanaan pernikahan. Sesuai dengan sistem kekerabatan di Minangkabau yaitu matrilineal, pihak keluarga wanita mendatangi pihak keluarga pria. Lazimnya pihak keluarga yang datang membawa buah tangan berupa kue atau buah-buahan. Pada awalnya beberapa wanita yang berpengalaman diutus untuk mencari tahu apakah pemuda yang dituju berminat untuk menikah dan cocok dengan si gadis. Prosesi bisa berlangsung beberapa kali perundingan sampai tercapai sebuah kesepakatan dari kedua belah pihak keluarga.

2. MAMINANG/BATIMBANG TANDO (BERTUKAR TANDA)

Keluarga calon mempelai wanita mendatangi keluarga calon mempelai pria untuk meminang. Bila pinangan diterima, maka akan berlanjut ke proses bertukar tanda sebagai simbol pengikat perjanjian dan tidak dapat diputuskan secara sepihak. Acara ini melibatkan orangtua, ninik mamak dan para sesepuh dari kedua belah pihak. Rombongan keluarga calon mempelai wanita datang membawa sirih pinang lengkap disusun dalam carano atau kampia (tas yang terbuat dari daun pandan) yang disuguhkan untuk dicicipi keluarga pihak pria. Selain itu juga membawa antaran kue-kue dan buah-buahan. Menyuguhkan sirih di awal pertemuan mengandung makna dan harapan. Bila ada kekurangan atau kejanggalan tidak akan menjadi gunjingan, serta hal-hal yang manis dalam pertemuan akan melekat dan diingat selamanya. Kemudian dilanjutkan dengan acara batimbang tando/batuka tando (bertukar tanda). Benda-benda yang dipertukarkan biasanya benda-benda pusaka seperti keris, kain adat, atau benda lain yang bernilai sejarah bagi keluarga. Selanjutnya berembuk soal tata cara penjemputan calon mempelai pria.

3. MAHANTA SIRIAH/MINTA IZIN

Calon mempelai pria mengabarkan dan mohon doa restu tentang rencana pernikahan kepada mamak-mamak-nya, saudara-saudara ayahnya, kakak-kakaknya yang telah berkeluarga dan para sesepuh yang dihormati. Hal yang sama dilakukan oleh calon mempelai wanita, diwakili oleh kerabat wanita yang sudah berkeluarga dengan cara mengantar sirih. Calon mempelai pria membawa selapah yang berisi daun nipah dan tembakau (sekarang digantikan dengan rokok). Sementara bagi keluarga calon mempelai wanita, untuk ritual ini mereka akan menyertakan sirih lengkap. Ritual ini ditujukan untuk memberitahukan dan mohon doa untuk rencana pernikahannya. Biasanya keluarga yang didatangi akan memberikan bantuan untuk ikut memikul beban dan biaya pernikahan sesuai kemampuan.

4. BABAKO-BABAKI

Pihak keluarga dari ayah calon mempelai wanita (disebut bako) ingin memperlihatkan kasih sayangnya dengan ikut memikul biaya sesuai kemampuan. Acara ini biasanya berlangsung beberapa hari sebelum acara akad nikah. Mereka datang membawa berbagai macam antaran. Perlengkapan yang disertakan biasanya berupa sirih lengkap (sebagai kepala adat), nasi kuning singgang ayam (makanan adat), barang-barang yang diperlukan calon mempelai wanita (seperangkat busana, perhiasan emas, lauk-pauk baik yang sudah dimasak maupun yang masih mentah, kue-kue dan sebagainya). Sesuai tradisi, calon mempelai wanita dijemput untuk dibawa ke rumah keluarga ayahnya. Kemudian para tetua memberi nasihat. Keesokan harinya, calon mempelai wanita diarak kembali ke rumahnya diiringi keluarga pihak ayah dengan membawa berbagai macam barang bantuan tadi.


5. MALAM BAINAI
Bainai berarti melekatkan tumbukan halus daun pacar merah atau daun inai ke kuku-kuku calon pengantin wanita. Lazimnya berlangsung malam hari sebelum akad nikah. Tradisi ini sebagai ungkapan kasih sayang dan doa restu dari para sesepuh keluarga mempelai wanita. Perlengkapan lain yang digunakan antara lain air yang berisi keharuman tujuh macam kembang, daun iani tumbuk, payung kuning, kain jajakan kuning, kain simpai, dan kursi untuk calon mempelai. Calon mempelai wanita dengan baju tokah dan bersunting rendah dibawa keluar dari kamar diapit kawan sebayanya. Acara mandi-mandi secara simbolik dengan memercikkan air harum tujuh jenis kembang oleh para sesepuh dan kedua orang tua. Selanjutnya, kuku-kuku calon memp
bainai.jpg

elai wanita diberi inai.

6. MANJAPUIK MARAPULAI
pekan-budaya-sumatera-barat-1.jpg
Ini adalah acara adat yang paling penting dalam seluruh rangkaian acara perkawinan menurut adat Minangkabau. Calon pengantin pria dijemput dan dibawa ke rumah calon pengantin wanita untuk melangsungkan akad nikah. Prosesi ini juga dibarengi pemberian gelar pusaka kepada calon mempelai pria sebagai tanda sudah dewasa. Lazimnya pihak keluarga calon pengantin wanita harus membawa sirih lengkap dalam cerana yang menandakan kehadiran mereka yang penuh tata krama (beradat), pakaian pengantin pria lengkap, nasi kuning singgang ayam, lauk-pauk, kue-kue serta buah-buahan. Untuk daerah pesisir Sumatra Barat biasanya juga menyertakan payung kuning, tombak, pedang serta uang jemputan atau uang hilang. Rombongan utusan dari keluarga calon mempelai wanita menjemput calon mempelai pria sambil membawa perlengkapan. Setelah prosesi sambah-mayambah dan mengutarakan maksud kedatangan, barang-barang diserahkan. Calon pengantin pria beserta rombongan diarak menuju kediaman calon mempelai wanita.

7. PENYAMBUTAN DI RUMAH ANAK DARO

Tradisi menyambut kedatangan calon mempelai pria di rumah calon mempelai wanita lazimnya merupakan momen meriah dan besar. Diiringi bunyi musik tradisional khas Minang yakni talempong dan gandang tabuk, serta barisan Gelombang Adat timbal balik yang terdiri dari pemuda-pemuda berpakaian silat, serta disambut para dara berpakaian adat yang menyuguhkan sirih. Sirih dalam carano adat lengkap, payung kuning keemasan, beras kuning, kain jajakan putih merupakan perlengkapan yang biasanya digunakan. Keluarga mempelai wanita memayungi calon mempelai pria disambut dengan tari Gelombang Adat Timbal Balik. Berikutnya, barisan dara menyambut rombongan dengan persembahan sirih lengkap. Para sesepuh wanita menaburi calon pengantin pria dengan beras kuning. Sebelum memasuki pintu rumah, kaki calon mempelai pria diperciki air sebagai lambang mensucikan, lalu berjalan menapaki kain putih menuju ke tempat berlangsungnya akad.

8. TRADISI USAI AKAD NIKAH

Ada lima acara adat Minang yang lazim dilaksanakan setelah akad nikah. Yaitu memulang tanda, mengumumkan gelar pengantin pria, mengadu kening, mengeruk nasi kuning dan bermain coki.

·         Mamulangkan Tando
Setelah resmi sebagai suami istri, maka tanda yang diberikan sebagai ikatan janji sewaktu lamaran dikembalikan oleh kedua belah pihak.

·         Malewakan Gala Marapulai
Mengumumkan gelar untuk pengantin pria. Gelar ini sebagai tanda kehormatan dan kedewasaan yang disandang mempelai pria. Lazimnya diumumkan langsung oleh ninik mamak kaumnya.

·         Balantuang Kaniang atau Mengadu Kening
Pasangan mempelai dipimpin oleh para sesepuh wanita menyentuhkan kening mereka satu sama lain. Kedua mempelai didudukkan saling berhadapan dan wajah keduanya dipisahkan dengan sebuah kipas, lalu kipas diturunkan secara perlahan. Setelah itu kening pengantin akan saling bersentuhan.

·         Mangaruak Nasi Kuniang
Prosesi ini mengisyaratkan hubungan kerjasama antara suami isri harus selalu saling menahan diri dan melengkapi. Ritual diawali dengan kedua pengantin berebut mengambil daging ayam yang tersembunyi di dalam nasi kuning.



·         Bamain Coki
Coki adalah permaian tradisional Ranah Minang. Yakni semacam permainan catur yang dilakukan oleh dua orang, papan permainan menyerupai halma. Permainan ini bermakna agar kedua mempelai bisa saling meluluhkan kekakuan dan egonya masing-masing agar tercipta kemesraan.


Analisis
Arti dari pernikahan disini adalah bersatunya dua insane dengan jenis berbeda yaitu    laki-laki dan perempuan yang menjalin suatu ikatan dengan perjanjian atau akad.
Apapun Adat yang di ikuti sebuah pernikahan adalah hal yang sakral yang wajib dilakukan oleh setiap manusia. Baik Sumatera Barat, Jawa Tengah , Jawa Barat, Jawa Timur , Sulawesi ataupun Papua setiap daerah pasti memiliki adat istiadat masing” dan wajib di lestarikan.

Referensi :


Read more ...

Sunday, May 31, 2015

Definisi dan Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi

Pengertian Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian dan/atau percobaan yang disusun oleh mahasiswa di bawah bimbingan dosen pembimbing skripsi dan dipertanggung-jawabkan dalam suatu Sidang Ujian Akhir Program untuk memenuhi persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan strata satu (S1). Skripsi sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma (D3).

Tesis adalah salah satu karya ilmiah tertulis yang disusun mahasiswa secara individual berdasarkan hasil penelitian empiris untuk dijadikan bahan kajian akademis. Tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen-argumen untuk dikemukakan, merupakan hasil dari studi yang sistematis atas masalah, tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Tesis adalah karya ilmiah yang disyaratkan untuk lulus pendidikan jenjang S2.

Disertasi adalah karya ilmiah mahasiswa untuk jenjang pendidikan S3 yang berupaya menciptakan suatu teori baru dengan menguji hipotesis yang disusun berdasarkan teori yang sudah ada. Disertasi berupa paparan diskusi yang menyertai sebuah pendapat atau argumen.

Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi

Secara umum, perbedaan antara skripsi, tesis, dan disertasi dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek kuantitatif dan aspek kualitatif. Dari aspek kuantitatif, secara literal dapat dikatakan bahwa disertasi lebih berat bobot akademisnya daripada tesis dan tesis lebih berat bobot akademisnya daripada skripsi. Ketentuan ini hanya dapat diberlakukan untuk jenis karya ilmiah yang sama (sama-sama hasil penelitian kuantitatif atau sama-sama hasil penelitian kualitatif; dan dalam bidang studi yang sama pula (misalnya sama-sama tentang bahasa atau sama-sama tentang ekonomi). Artinya, disertasi mencakup bahasan yang lebih luas daripada tesis, dan tesis mencakup bahasan yang lebih luas atau lebih dalam daripada skripsi.
Namun ukuran kuantitas ini tidak dapat diberlakukan jika skripsi, tesis, dan disertasi dibanding-bandingkan antarbidang studi atau antarjenis penelitian. Oleh karena itu perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi biasanya tidak hanya dilihat dari aspek kuantitatif, tetapi lebih banyak dilihat dari aspek kualitatif.
Pada dasarnya, aspek-aspek kualitatif yang membedakan skripsi, tesis, dan disertasi dapat dikemukakan secara konseptual, namun sulit untuk dikemukakan secara operasional. Berikut dikemukakan aspek-aspek yang dapat membedakan skripsi, tesis, dan disertasi, terutama yang merupakan hasil penelitian kuantitatif.
Tabel 1.  Perbedaan Umum antara Skripsi, Tesis dan Disertasi
No
Aspek
Skripsi
Tesis
Disertasi
1
Jenjang
S1
S2
S3 (tertinggi)
2
Permasalahan
Dapat diangkat dari pengalaman empirik, tidak mendalam
Diangkat dari pengalaman empirik, dan teoritik, bersifat  mendalam
Diangkat dari kajian teoritik yang didukung fakta empirik, bersifat sangat mendalam
3
Kemandirian penulis
60% peran penulis, 40% pembimbing
80% peran penulis, 20% pembimbing
90% peran penulis, 10% pembimbing
4
Bobot Ilmiah
Rendah – sedang
Sedang – tinggi.  Pendalaman / pengembangan terhadap teori dan penelitian yang ada
Tinggi, Tertinggi dibidang akademik.   Diwajibkan mencari terobosan dan teori baru dalam bidang ilmu pengetahuan
5
Pemaparan
Dominan deskriptif
Deskriptif dan Analitis
Dominan analitis
6
Model Analisis
Rendah – sedang
Sedang – tinggi
Tinggi
7
Jumlah rumusan masalah
Sekitar 1-2
Minimal 3
Lebih dari 3
8
Metode / Uji statistik
Biasanya  memakai uji Kualitatif / Uji deskriptif, Uji statistik parametrik (uji 1 pihak, 2 pihak), atau Statistik non parametrik (test binomial, Chi kuadrat, run test), uji hipotesis komparatif, uji hipotesis asosiatif, Korelasi, Regresi, Uji beda, Uji Chi Square, dll
Biasanya memakai uji Kualitatif  lanjut  /  regresi ganda, atau korelasi ganda, mulitivariate, multivariate lanjutan (regresi dummy, data panel, persamaan simultan, regresi logistic, Log linier analisis,  ekonometrika static & dinamik, time series ekonometrik) Path analysis, SEM
Sama dengan tesis dengan metode lebih kompleks, berbobot yang bertujuan mencari terobosan dan teori baru dalam bidang ilmu pengetahuan
9
Jenjang Pembimbing / Penguji
Minimal Magister
Minimal Doktor dan Magister yang berpengalaman
Minimal Profesor dan Doktor  yang berpengalaman
10
Orisinalitas penelitian
Bisa replika penelitian orang lain, tempat kasus berbeda
Mengutamakan orisinalitas
Harus orisinil
11
Penemuan hal-hal yang baru
Tidak harus
Diutamakan
Diharuskan
12
Publikasi hasil penelitian
Kampus Internal dan disarankan nasional
Minimal Nasional
Nasional dan Internasional
13
Jumlah rujukan / daftar pustaka
Minimal 20
Minimal 40
Minimal 60
14
Metode / Program statistik yang biasa digunakan
Kualitatif / Manual, Excel, SPSS dll
Kualitatif lanjut / SPSS, Eview, Lisrel, Amos dll
Kualitatif lanjut / SPSS, Eview, Lisrel, Amos dll

Sumber :  - Agung Wahyudi Biantoro,  Metode Penelitian Ekonomi Islam, 2009,


Read more ...

Tuesday, April 28, 2015

Tugas Softskill 2 Bahasa Indonesia

Tugas Softskill Bahasa Indonesia
Vickry (17212572)
3EA11
KARYA ILMIAH 
Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Menurut pengertian lain karya ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan fakta umum serta ditulis menurut metedologi penulisan yang benar. Karya ilmiah ditulis dengan bahasa yang konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan dan didukung fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya.
Karya ilmiah mempunyai 3 ciri yaitu :
Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Artinya sesuai dengan objek yang diteliti.
·         Bersifat metodis dan sistematis.
·         Menggunakan ragam bahasa ilmiah yang baku dan formal, bahasanya bersifat lugas agar tidak 
·         menimbulkan penafsiran dan makna ganda.
Macam-macam Karya Ilmiah :
a)   Karya Ilmiah Pendidikan Karya Ilmiah pendidikan digunakan untuk tugas meresume pelajaran, serta persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan, karya ilmiah terdiri dari :
 Paper ( Karya Tulis)
Pra SkripsiSkripsi yaitu karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain. Thesis yaitu karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
Disertasi yaitu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.
b)      Karya Ilmiah Penelitian Karya ilmiah penelitian terdiri dari:
·         Makalah seminar
·         Laporan hasil penelitian
·         Jurnal Penelitian
Contoh karya tulis ilmiah















KARANGAN NON ILMIAH
Karangan non ilmiah dibuat dengan penulis berdasarkan pengalaman penulis sehingga hasil yang diperoleh dari karangan non ilmiah bersifat subjektif bukan objektif. Sehingga berbeda dengan karya ilmiah yang memiliki bukti dan fakta-fakta dari berbagai sumber dan umum. Dalam penulisan non ilmiah semua orang dapat memberikan ekspresi, imajinasi serta kebebasan dalam menulis sehingga karya ilmiah digunakan oleh semua kalangan.
Terdapat beberapa contoh karangan non ilmiah diantaranya adalah novel, cerpen, dongeng dan naskah drama. Penulisan tersebut tidak dibatasi oleh fakta namun dapat berisikan ilustrasi dan imajinasi penulis.
Terdapat beberapa ciri-ciri dari penulisan karya non ilmiah
·         Tidak dibatasi oleh struktur bahasa yang baku
·         Penulis dapat memberikan penjelasan yang imajinatif
·         Tidak terdapat pembatasan dalam struktur penulisan
Contoh Karya Tulis Non Ilmiah
Pada jaman dahulu di daerah Padamara dekat Sungai Sawing di Nusa Tenggara Barat hiduplah sebuah keluarga miskin. Sang istri bernama Inaq Lembain dan sang suami bernama Amaq Lembain
Mata pencaharian mereka adalah buruh tani. Setiap hari mereka berjalan kedesa desa menawarkan tenaganya untuk menumbuk padi.
Kalau Inaq Lembain menumbuk padi maka kedua anaknya menyertai pula. Pada suatu hari, ia sedang asyik menumbuk padi. Kedua anaknya ditaruhnya diatas sebuah batu ceper didekat tempat ia bekerja.
Anehnya, ketika Inaq mulai menumbuk, batu tempat mereka duduk makin lama makin menaik. Merasa seperti diangkat, maka anaknya yang sulung mulai memanggil ibunya: “Ibu batu ini makin tinggi.” Namun sayangnya Inaq Lembain sedang sibuk bekerja. Dijawabnya, “Anakku tunggulah sebentar, Ibu baru saja menumbuk.”
Begitulah yang terjadi secara berulang-ulang. Batu ceper itu makin lama makin meninggi hingga melebihi pohon kelapa. Kedua anak itu kemudian berteriak sejadi-jadinya. Namun, Inaq Lembain tetap sibuk menumbuk dan menampi beras. Suara anak-anak itu makin lama makin sayup. Akhirnya suara itu sudah tidak terdengar lagi.
Batu Goloq itu makin lama makin tinggi. Hingga membawa kedua anak itu mencapai awan. Mereka menangis sejadi-jadinya. Baru saat itu Inaq Lembain tersadar, bahwa kedua anaknya sudah tidak ada. Mereka dibawa naik oleh Batu Goloq.
Karangan Semi Ilmiah
Karangan semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi-formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis semi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah popular, yaitu :
§  Ditulis berdasarkan fakta pribadi;
§  Fakta yang disimpulkan subjektif;
§  Gaya bahasa formal dan popular;
§  Mementingkan diri penulis;
§  Melebih-lebihkan sesuatu;
§  Usulan-usulan bersifat argumentative; dan Bersifat persuasive.
Jenis karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase, dan resensi buku. Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku.
Contoh Karangan Semi Ilmiah
Para Terpidana Mati Akan Dieksekusi dengan Ditutupi Tenda Anti Drone
Dhani Irawan - detikNews



Read more ...
Designed By