About


Breaking News

BThemes

Blogger templates

Banner Link Gunadarma

Blogroll

BTricks


Mau punya buku tamu seperti ini?
Klik disini

Tuesday, November 17, 2015

TUGAS SOFTSKILL ETIKA BISNIS " CSR PERUSAHAAN"

                                                            PENDAHULUAN
PADANG, 17 NOVEMBER 2015 : PT Semen Padang menggelar pelatihan manajemen bagi pengurus dan anggota Kelompok Usaha Nagari (KUN)  di Gedung Serba Guna (GSG) PT  Semen Padang. Pelatihan selama tiga hari, Selasa (17/11) – Kamis (19/11) diikuti sebanyak 95 pengurus dan anggota KUN di Kecamatan Lubuk Kilangan Padang.
Kepala Biro CSR Semen Padang diwakili Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi, H.Sensurianus mengatakan, maksud dan tujuan pelatihan ini adalah untuk menyamakan persepsi dan pemahaman pengurus dan anggota KUN terhadap pelaksanaan program Basinergi Mambangun Nagari CSR Semen Padang.
Dengan pelatihan diharapkan pengurus (ketua, sekretaris, bendahara) dan anggota kelompok memahami apa arti pentingnya berkelompok dalam mencapai tujuan yang sama serta mampu mengelola kelompok dengan manajemen yang baik.
Melalui pelatihan juga diharapkan akan tumbuh sikap kewirausahaan sosial, sehingga menumbuhkan etos kerja dan tanggung jawab serta semangat melakukan usaha lebih baik dan terus menerus melakukan perbaikan kinerja individu anggota KUN maupun kinerja usaha bersama anggota KUN, mendorong kelompok merumuskan rencana program kerjanya secara mandiri dan berkelanjutan.
Setiap KUN terdiri dari 5 orang yang diisi oleh satu ketua, satu sekretaris, satu bendahara dan 2 anggota. Di Kecamatan Lubuk Kilangan yang terdiri dari tujuh kelurahan terdapat 19 KUN yang terbagi masing-masingnya di Kelurahan Indarung terdapat 2 KUN, Kelurahan Batu Gadang 3 KUN, Kelurahan Padang Besi 3 KUN, Kelurahan Baringin 2 KUN, Kelurahan Tarantang 3 KUN, Kelurahan Bandar Buat 3 KUN, dan Kelurahan Koto Gadang 3 KUN.
Tim pelatih terdiri dari Iskandar Sembiring, Isma Ismail, dan Achmad Sobari.
Menurut Iskandar Sembiring dari konsultan Corporate Forum Community Development (CFCD), setidaknya pada pelatihan kali ini peserta mampu melahirkan suatu kesepahaman. Dengan harapan, usaha yang nantinya akan dijalankan mampu mencapai kesuksesan di kemudian hari.
“Kita berharap melalui pelatihan ini, para peserta mampu melakukan praktek-praktek terbaik sehingga dapat menghasilkan produk unggulan,” ungkapnya.
Ke depannya, diharapkan akan tumbuh sikap kewirausahaan sosial, sehingga menumbuhkan etos kerja dan tanggung jawab serta semangat melakukan usaha lebih baik lagi dan terus menerus melakukan perbaikan kinerja individu anggota KUN maupun kinerja usaha bersama anggota KUN. Dan juga mendorong kelompok merumuskan rencana program kerjanya secara mandiri dan berkelanjutan.
KUN ini sendiri merupakan suatu usaha kelompok yang terdiri dari masyarakat di masing-masing kelurahan untuk dibentuk menjadi satu kelompok yang kemudian secara bersama-sama membangun usaha yang mereka rintis tersebut menjadi sukses dan maju di masa yang akan datang


                                                                        TEORI

Konsep CSR sudah ada sejak kerajaan Babilonia di Yunani hingga dalam sejarah modern semakin dikenal sejak Howard R. Bowen menerbitkan bukunya yang  berjudul Social Responsibilities of The Businessman pada era 1950-1960 di Amerika Serikat. Pengakuan publik terhadap prinsip-prinsip tanggung jawab sosial yang beliau kemukakan membuat dirinya dinobatkan secara aklamasi sebagai Bapak CSR. Bahkan dalam dekade 1960-an, pemikiran Howard terus dikembangkan oleh berbagai ahli sosiologi bisnis lainnya seperti Keith Davis yang memperkenalkan konsep Iron Law of Social Responsibility.
Menurut Suhandari M. Putri CSR adalah, ”Komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan”.Defenisi CSR menurut Edi Suharto, adalah “kepedulian perusahaan yang menyisihkan sebagian keuntungannya (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) dan lingkungan (planet) secara berkelanjutan berdasarkan prosedur (procedure) yang tepat dan profesional”.
Defenisi CSR menurut Ismail Solihin, adalah “salah satu dari bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap pemangku kepentingan (stakeholders)”. CSR dalam buku Gunawan Widjaja dan Yeremia Ardi Pratama dalam bukunya yang berjudul “Resiko Hukum & Bisnis Perusahaan Tanpa CSR”, belum mendefenisikan CSR dengan pendapat sendiri, tetapi dalam buku tersebut mendefenisikan CSR merujuk kepada isi Pasal 1 Butir 3 UUPT, dimana bahwa TJSL merupakan suatu kewajiban
Manfaat CSR bagi Perusahaan
1. Meningkatkan Citra Perusahaan
2.Memperkuat“Brand”Perusahaan
3. Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan
4. Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya
5. Menghasilkan Inovasi dan Pembelajaran untuk Meningkatkan Pengaruh Perusahaan
6. Membuka Akses untuk Investasi dan Pembiayaan bagi Perusahaan
7. Meningkatkan Harga Saham


ANALISIS

Menurut pendapat saya CSR sangat baik sekali dilakukan oleh setiap perusahaan yang mendirikan usahanya di Indonesia CSR harus dilakukan dengan baik dan sepenuh hati karena untuk kepentingan bersama. Bayangkan apabila CSR hanya sekedar bantuan yang jangka pendek,pasti yang akan mendapat kerugian adalah masyarakat,CSR dibutuhkan perusahaan sebagai modal social mereka terhadap masyarakat. CSR bisa melalui berbagai media,bisa dari bidang kesehatan,lingkungan,program pendidikan dan lain-lain
Saran Saya , Setiap perusahaan wajib mengadakan CSR karena mereka mendirikan CSR di wilayah masyarakat jadi apapun yang mereka lakukan pasti mendapatkan dampak bagi masyarakat sekitar untuk meminilisir dampak-dampak tersebut maka diperlukan sebuah CSR


                                                REFERENSI
google search




Read more ...

Thursday, November 5, 2015

Tugas Etika Bisnis " Iklan yang tidak beretika"

Tugas Softskill Etika Bisnis

Nama  : Vickry
Kelas  : 4ea11
Npm    : 17212572


Pendahuluan
Di dalam dunia bisnis persaingan adalah hal yang biasa atau lumrah , demi tercapai nya untung/laba yang besar para pengsusaha / perusahaan melakukan berbagai macam promosi, baik di media cetak atau online.

Salah satu media promosi yang sangat terkenal adalah iklan, terutama iklan di televisi. Berbagai macam cara yang mereka mlakukan untuk menarik minat konsumen/ pelanggan dari mulai menawarkan harga yang sangat murah, potongan harga, beli satu dapat satu sampai memberikan hadiah dari smartphone sampai mobil.

            Dewasa ini banyak sekali hal-hal yang di lakukan para pengiklan dari mulai melakukan animasi visual yang menarik hingga melakukan penyerangan-penyerangan terhadap produk pesaing. Disini saya akan membahas iklan yang kurang beretika tersebut, saya akan membahas perang iklan yang dilakukanoleh provider kartu AS dan XL.

Teori
Pengertian iklan adalah berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan, pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam media massa (seperti surat kabar dan majalah) atau di tempat umum.
Mungkin anda sudah sering mendengar apa itu iklan? Bahkan mungkin anda sudah mulai bosan dengan iklan, tapi itulah kenyataan yang harus kita hadapi dalam perkembangan dunia bisnis dan system pemasaran produk barang atau jasa, karena tanpa bantuan iklan akan sulit sekali dalam melakukan pemasaran demi kelangsungan pemenuhan dan kebutuhan konsumen.
sebelumnya iklan iklan antara XL dan AS walaupun menyindir tapi masih saling beretika dan tidak terlalu vulgar. Kalau masalah sindir-sindir warna atau angka itu biasa banyak produk lain sering melakukan kayak gitu tapi tidak dibalas. tapi permulaan yang bikin gerah masyarakat itu kronologisnya begini :
1. awalnya XL membuat iklan sule diwawancarai Baim. dalam iklan ini tidak ada unsur menjelekkan kartu AS http://www.youtube.com/watch?v=Gf1nt...eature=related
2. beberapa bulan kemudian tiba tiba muncul iklan dari kartu As dengan bintang Sule yang sebelumnya kita tahu ada di iklan kartu XL. dalam iklan ini As jelas jelas meledek XL dengan kata kata sule : saya kapok dibohongin ama anak kecil. dengan kata lain ia menyidndir iklan xl sewatu baim mewawancarainya. http://www.youtube.com/watch?v=LTL4z...eature=related
3. setelah iklan sule As itu ramai dibicarakan orang dan dianggap tidak beretika, maka XL pun tak tahan lalu mengeluarkan iklan lagi namun tidak menyindir As secara frontal. hanya membuat perumpamaan yang menggunakan warna AS da XL dalam iklan versi sulap. kalau masalah warna begini sudah biasa dalam iklan. Esia juga pernah bikin iklan main warna gini. jadi masih sangat wajar. http://www.youtube.com/watch?v=KD-i3...eature=related
4. Setelah iklan XL versi sulap keluar yang sebenarnya tidak menyindir terlalu frontal, akhirnya AS jadi kayak kebakaran jenggot, ngamuk gila gilaan. gak tanggung tanggung langsung beberapa iklan keluar dan isinya juga frontal habis habisan gak peduli etika lagi.
yang pertama versi dialog : ini emang benar, gak pake sulap sulapan.
( jelas banget dia nyindir XL karena sebelumnya kan yang bikin versi sulap sulapan itu XL)
5. Xl kemudian lebih dewasa tidak menanggapi terus menerus kayak anak kecil yang berantem. tapi AS rupanya sudah keburu nafsu. mereka terus mengeluarkan iklan sampai- sampai menurut saya sudah keterlaluan yang terakhir ini sering muncul di TV ada anak kecil kayak baim ditampilkan disitu. sudah mulai gak wajar nih.
Silahkan anda menilai sendiri mana yang benar mana yang salah.
                                                            Analisis
Menurut pendapat pribadi saya biasanya yang lebih dewasa yang lebih mengalah, saya bukan mau medeskreditkan AS atau membela XL kalau menurut saya disini terlihat XL terlihat lebih cool atau kalem menghadapi serangan-serangan yang dilakukan oleh AS. Dan setelah XL berhenti meladeni malah AS makin ngotot dan berapi-api sekali lagi saya bukan membela salah satu provider saya berada di posisi yang netral, karena sebagai konsumen yang cerdas kita tidak boleh dibodohi oleh hal-hal semacam ini.
            Dan satu lagi sebuah produk yang kurang bagus (jelek) pasti akan mati-matian mempromosikan diri dan merendahkan pesaingnya dan sebaliknya suatu produk yang bagus tidak akan melakukan hal-hal bodoh demi mendapatkan perhatian dari konsumennya karena produk bagys akan mengutamakan kualitas daripada sensasi.

*Note: Tidak ada istilah menang atau kalah dalam persaingan, pemenang yang sesungguhnya ialah yang mampu menerapkan Etika yang baik dalam beriklan.







Read more ...
Designed By