About


Breaking News

BThemes

Blogger templates

Banner Link Gunadarma

Blogroll

BTricks


Mau punya buku tamu seperti ini?
Klik disini

Wednesday, January 7, 2015

Tugas Softskill Perilaku Konsumen: Perilaku Konsumen terhadap belanja online





gundar.jpg
NAMA: VICKRY
NPM: 17212572
KELAS: 3EA11







Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Konsumen adalah seseorang yang menggunakan barang atau jasa. Konsumen diasumsikan memiliki informasi atau pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Mereka tahu persis kualitas barang, kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dan harga barang di pasar. Mereka mampu memprediksi julah penerimaan untuk suatu periode konsumsi.
Berikut ini adalah wujud dari konsumen
Menurut Engel (dalam Mangkunegara, 2002) mengemukakan bahwa perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.
Loudon dan Bitta (1984) mendefinisikan perilaku konsumen yaitu sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, mempergunakan barang-barang dan jasa. Menurut Peter dan Oslo (dalam Rangkuti, 2002) menyatakan bahwa perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.

Gerald Zaltman dan Melanie Wallendorf menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan proses dan hubungan sosial yang dilakukan oleh individu, kelompok dan oraganisasi dalam mendapatkan, menggunakan sesuatu produk sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan dan sumber-sumber lainnya
Perilaku Konsumen Terhadap Belanja Online
Konsumen digital Indonesia menikmati belanja online seiring dengan bertumbuhnya kepemilikan perangkat koneksi, dan jika menyangkut tentang bepergian (traveling), pembelian melalui online menjadi cara transaksi yang nyaman. Demikian menurut laporan hasil studi e-commerce yang baru-baru ini dirilis oleh Nielsen, perusahaan penyedia informasi dan insights konsumen.
The Nielsen Global Survey of E-Commerce mensurvei lebih dari responden yang memiliki akses internet di 60 negara untuk mempelajari intensi belanja online dari konsumen di seluruh dunia. Studi ini memberikan kejelasan mengenai intensi konsumen untuk membeli baik barang yang habis digunakan (consumable) maupun yang tidak habis digunakan (non-consumable) dalam lanskap e-commerce yang sedang bertumbuh.
Penemuan hasil survei ini mengungkapkan bahwa jasa travel adalah yang paling banyak direncanakan konsumen untuk dibeli secara online, bersama dengan  jasa penjualan tiket acara seperti tiket bioskop, pertunjukan, pameran dan pertandingan olahraga, dimana kategori-kategori tersebut termasuk ke dalam urutan lima teratas yang ingin dibeli konsumen secara online. Sekitar setengah dari konsumen Indonesia berencana untuk membeli secara online tiket pesawat (55%) serta melakukan pemesanan hotel dan biro perjalanan (46%) dalam enam bulan ke depan. Empat dari sepuluh konsumen (40%) berencana untuk membeli buku elektronik (ebook), hampir empat dari sepuluh konsumen berencana untuk membeli pakaian/aksesori/sepatu (37%), dan lebih dari sepertiga konsumen merencanakan untuk membeli tiket acara (34%) secara online. (Lihat Grafik 1).
 “Penetrasi internet di Indonesia telah meningkat sejak 2010. Saat ini, sekitar sepertiga dari populasi di kota-kota besar sudah memiliki akses ke internet dalam 3 bulan terakhir,” ujar Anil Antony, Executive Director, Consumer Insights, Nielsen Indonesia. “Seiring dengan hal tersebut, produk dan jasa dari para peritel e-commerce telah berubah secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir dimana popularitas online shoppingtelah meningkat. Konsumen kini menggunakan sarana online dan semakin mencari saluran-saluran onlineuntuk meneliti dan membeli produk dan jasa yang mereka butuhkan dan inginkan.”
Jika menyangkut tentang perangkat yang paling sering digunakan untuk berbelanja online, penggunaan telepon genggam semakin populer. Indonesia berada dalam urutan peringkat teratas secara global dalam hal penggunaan telepon genggam untuk berbelanja online bersama dengan Filipina, Vietnam dan Thailand; dan semua negara di wilayah Asia Tenggara menghasilkan skor diatas rata-rata global. Lebih dari enam dari sepuluh konsumen Indonesia (61%) menyatakan akan paling banyak menggunakan telepon genggam untuk berbelanja online, sementara itu lebih dari setengah (58%) konsumen menyatakan akan menggunakan komputer. Penggunaan tablet sebagai sarana untuk mengakses situs-situs ritel online juga meningkat, dengan lebih dari sepertiga (38%) konsumen menyatakan mereka akan menggunakannya untuk berbelanja online. (Lihat Grafik 2).
“Penetrasi telepon genggam pada populasi umum di wilayah perkotaan Indonesia telah mencapai 88%. Sejauh ini kepemilikan perangkat tersebut merupakan salah satu faktor paling signifikan yang paling berpengaruh pada perilaku belanja pada konsumen.” Anil menekankan. “Meningkatnya kemakmuran, ketersediaan koneksitas dengan kecepatan tinggi dan penawaran-penawaran online yang semakin berkembang akan semakin memberikan pengaruh dalam tahun-tahun ke depan. Dengan pertumbuhan yang akan terus berlanjut ini, e-commerce menggambarkan peluang yang luarbiasa bagi para peritel online dan pemilik jasa operator untuk memperluas basis konsumen mereka. Kunci untuk tetap menjadi yang terdepan berada pada kemampuan untuk mengidentifikasi dan memahami keinginan konsumen, senantiasa mengikuti perkembangan perubahan perilaku online dan menerapkan taktik yang membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen.”
Konsumen digital Indonesia menikmati online shopping, khususnya membaca ulasan dan mencari informasi mengenai produk dan jasa secara online karena mereka memandang internet sebagai sarana untuk mengecek produk/jasa dan memberikan informasi sebelum mereka melakukan pembelian secara offline. Namun demikian, keamanan kartu kredit tetap menjadi kekhawatiran utama. Konsumen sangat berhati-hati jika harus memberikan informasi mengenai kartu kredit mereka secara online. Enam dari sepuluh konsumen (60%) mengatakan bahwa mereka tidak bersedia memberikan informasi kartu kredit mereka secara online. Penghalang lain untuk belanja online adalah biaya pengiriman (50%) dan kebingungan mengenai cara berbelanja di situs yang ada (49%). (Lihat Grafik 3).
 “Berhubung kekhawatiran untuk memberikan informasi kartu kredit masih menjadi penghalang untuk berbelanja secara online, maka sangat penting bagi para peritel online untuk menjamin keamanan pembayaran untuk meraih kepercayaan konsumen.” tutur Anil.
Di semua negara di wilayah Asia Tenggara, kenyamanan berbelanja online yang ditawarkan bagi konsumen yang hanya memiliki waktu terbatas untuk berbelanja serta ketersediaan informasi produk, ulasan dan perbandingan harga merupakan pendorong utama dari online shopping. (Lihat Grafik 4).
 “Dengan melihat bagaimana konsumen kini melakukan ‘penjelajahan’ online sebelum melakukan pembelian secara offline, para peritel perlu memastikan agar mereka tidak mengabaikan dunia digital sebagai bagian dari keseluruhan strategi mereka untuk meraih konsumen.” pungkas Anil.

GRAFIK 1: KEINGINAN UNTUK MEMBELI PRODUK/JASA SECARA ONLINE DALAM ENAM BULAN KE DEPAN (TOP 5 TERATAS)
Chart 1 E-Commerce
Source: Nielsen Global Survey of E-Commerce, Q1 2014

GRAFIK 2: PERANGKAT YANG PALING SERING DIGUNAKAN UNTUK BERBELANJA ONLINE
Chart 2 E-Commerce
Source: Nielsen Global Survey of E-Commerce, Q1 2014
 CHART 3: KEKHAWATIRAN MENGENAI BELANJA ONLINE
Chart 3 E-Commerce
Source: Nielsen Global Survey of E-Commerce, Q1 2014
 GRAFIK 4: TIGA PENDORONG UTAMA UNTUK BERBELANJA ONLINE DI WILAYAH ASIA TENGGARA
Chart 4 E-Commerce
Source: Nielsen Global Survey of E-Commerce, Q1 2014
Ada 7 kesamaan umum yg terdapat pada jenis pembeli online Indonesia:

1.Penyuka gratisan.
Siapapun suka gratisan. Adanya gratisan di toko online anda, akan menjadi minat tersendiri untuk target.
Pengganti gratisan bisa menggunakan bonus saat belanja. Misalnya di kaskus, seringkali penjual memberikan bonus stiker Kaskus.
2. Penyuka Diskon/Voucher.
Terbukti meledak pada situs2 daily deals yg seringkali menawarkan produk dgn diskondan voucher.
Hindari naikkan harga baru didiskon kemudian. Ngecek harga sekarang tinggal googling. Kecuali produknya unik dan terbatas.
3. Search & search.
Setidaknya ada 10 hasil di halaman pertama diasil pencarian google. Jika salah satunya anda, siap bersaing dgn yg lain?
Itu kalo anda ada di page 1, bagaimana kalau tidak. Siap bersaing dengan dengan ratusan toko online yg lain?konsumen akan terus mencari.
Karenanya, pastikan toko anda TAMPIL MENARIK dgn penjelasan yg meyakinkan konsumen untuk memilih produk anda.
4. Harga Miring.
Setelah mendapat alternatif beberapa toko, harga terbaik akan menjadi pilihan konsumen.
Harga murah belum tentu jadi pilihan konsumen. Kalo harga produk anda sebanding dgn kualitasnya,konsumen pun gak segan.
5.Takut ditipu.
Kencenderungan ini tetap ada, walaupun tren online shopping sudah exist sejak bbrp tahun lalu.
Cara paling mudah untuk mendapat kepercayaan konsumen adalah exist di social media, dan bergabung di komunitas bisnis & wirausaha.
6. Apa kata teman.
Rekomendasi teman lebih menjaring konsumen ketimbang apa kata iklan.
Jika di twitter, usahakan bisa direkomendasikan oleh orang2 berpengaruh yg memiliki follower2 yg solid (bukan asal follower)
Jika di kaskus, usahakan direkomendasikan oleh moderator dan para ‘sesepuh’ kaskus.
Di toko online, dapatkan rekomendasi para pegusaha dan tokoh online yg popular.
7.Cuma tanya.
Yg ini tipe orang yg hanya ‘berkonsultasi’ kepada anda ttg produk. Siap sabar menghadapi karakter ini.
Gak jarang setelah berulang kali sms dgn anda, calon konsumen batal beli, karena dapat penawaran yg lebih baik di WAKTU BERSAMAAN.
Karenanya selain menjual, anda juga harus siap menjadi ‘konsultan ahli’ sesuai dgn produk anda.
Misalkan anda penjual batik grosir, jgn sungkan berbagi informasi ttg pakaian batik yg berkualitas.
Anda bisa juga sajikan informasi2 ini menjadi sebuah blog di toko online anda. Info2 tersebut menjadi nilai lebih bagi konsumen.
Apalagi kalo blognya bisa diakses umum secara gratis! Ingat bahwa konsumen online suka sesuatu yang gratisan






No comments:

Post a Comment

Designed By